EBusiness
Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business, cara yang sering digunakan adalah menggunakan prinsip 4W
What
Who
Where
Why 

Dimensi What menjelaskan tentang aktifitas apa saja yang ada dalam e-business
Dimensi Who menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam aktifis e-bussiness
Dimensi Whare menjelaskan dimana saja aktifitas bisnis dapat dilakukan
Dimensi Why menjelaskan mengapa para praktisi bisnis diseluruh dunia sepakat mengimplementasikan e-business
Mohan Sawhney mendefinisikan e-business sebagai :
“The use of electronic network and assosiated technologies to enable, improve, enhance, transform,or invet a business prosess or business system to create superior value for current or potential customer”.
Secara ringkas, Mohan Sawhney mendefinisakan E-Bisnis Penggunaan jaringan elektronik dan teknologi yang terkait untuk mengaktifkan, memperbaiki, meningkatkan, mengubah, atau menciptakan suatu sistem proses bisnis atau bisnis untuk menciptakan nilai superior bagi pelanggan saat ini dan pelanggan potensial.
Secara prinsip definisi tersebut memperlihatkan bagaimana teknologi elektronik dan digital
berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis yang lebih baik di banding konvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan stakeholders.

Sedangkan menurut O’brien, e-business adalah :
The use of Internet technologies to work and empower business processes, electronic commerce, and enterprise collaboration within a company and with its customers, suppliers, and other business stakeholders. E-Business is an online exchange of value”
Dalam ensiklopedi Wikipedia disebutkan :
“Electronic business, commonly referred to as "eBusiness" or "e-business", or an internet business, may be defined as the application of information and communication technologies (ICT) in support of all the activities of business. Commerce constitutes the exchange of products and services between businesses, groups and individuals and can be seen as one of the essential activities of any business. Electronic commerce focuses on the use of ICT to enable the external activities and relationships of the business with individuals, groups and other businesses”.
e-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi,dan salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM.
Secara alami, sistem keamanan e-Business lebih beresiko dibandingkan bisnis tradisional, oleh karena itu penting untuk melindungi sistem keamanan e-Business dari resiko-resiko yang ada. Jumlah orang yang dapat mengakses e-Business melalui internet jauh lebih besar dibanding yang mengakses bisnis tradisional. Pelanggan, pemasok, karyawan, dan pengguna lain banyak menggunakan sistem e-Business tertentu setiap hari dan mengharapkan rahasia dari informasi mereka tetap aman. Hacker adalah salah satu ancaman besar bagi keamanan e-Business. Beberapa hal yang menjadi perhatian pada keamanan sistem e-Business adalah pribadi dan rahasia, keabsahan data, dan integritas data. Beberapa metode untuk melindungi keamanan e-Business dan menjaga informasi tetap aman adalah menjaga keamanan fisik serta penyimpanan data, transmisi data, perangkat lunak anti-virus, firewall, dan enkripsi.
Menurut Charles R. Rieger dan Marry P. Donato setidakknya ada 5 keuntungan yang ditawarkan oleh e-Business:
1. Efficiency   
 Sebuah riset memperlihatkan bahwa kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penyeberan informasi ke divisi-divisi terkait.Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi maka terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurangi total biaya operasional.
Contohnya : bagaimana fasilitas email dapat mengurangi biaya komunikasi pengiriman dokumen.
1.    Effectiveness
Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi, pelanggan dapat berhubungan dengan perusahaan kapan saja, 7 hari seminggu 24 jam non stop.
2.    Reach        
Perusahaan mampu memperluas jangkaun dan ruang gerak perusahaan untuk ekspansi dengan mudah (menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal.
3.    Structure    
 Konsep brick-and-morter menjelma menjadi click-and-morter telah mengubah prilaku perusahaan dalam pendekatan bisnis.
4.    Opportunity  
 Terbukannya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari masa kemasa.
Selanjutnya Charles Reiger dan Merry Donato mengungkapkan perkembangan implemantasi konsep e-business disebuah industri atau negara sangat dipengaruhi oleh external driving force yaitu:

1. Customer Expectations  
Yang diharapkan konsumen pada saat ini tidak cukup dipuaskan dengan baikknya kualitas sebuah produk, tetapi pelanggan juga mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik. Spektrum pelayanan yang dimaksud antar lain: Pemesanan dapat dilaksanakan anytime, anywhare, Pembayaran pembelian produk dengan metode yang beragam misalnya kartu kredit, kartu debit maupun layanan transfer, Adanya fasilatas asuransi produkPengiriman produk yang cepat dan harga kompetitif.
1.      Competitive Imperatives
Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat.
Pelanggan akan dengan mudah membandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan, hal ini memaksa perusahaaan mengembangkan strategi bisnis yang tepat.
2.      Deregulation           
Secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lain telah (lembaga lain seperti WTO,APEC,AFTA dll) turut mewarnai bentuk dunia usaha dimasa datang terutama dengan konsep perdagangan bebas antar negara dan industri.
Internet disini dinggap sebagai sebuah arena dimana konsep kompetisi sempurna dan pasar terbuka telah terjadi terutama produk–produk dan jasa-jasa yang dapat digitalisasi.
3.      Technology             
E-business adalah kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan teknologi komputer dan telekomunikasi. Fungsi dari teknologi informasi tidak hanya kritikal bagi perkembangan e-business tetapi justru menjadi penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis baru.



Menurut O’brian , proses penggunaan e-business digambarkan sebagai berikut :
obr43559_0105

E-business use : Reengineer internal business processes, Enterprise collaboration systems:  support communications, coordination and collaboration among teams and work groups, e.g., virtual teams, Electronic commerce:  buying, selling, marketing and servicing of products and services over computer networks
Dalam hubungannya dengan proses Supply Chain Management, Enterprise Resource Planning, Product Design Management dan Customer Relationship Management, proses bisnis digambarkan sebagai berikut :
Diagram Relasi E-Business
“This enterprise application architecture presents an overview of the major cross-funtional enterprise applications and their interrelationships”.
Ada empat (4) tahapan evolusi yang dapat dijadikan pegangan
atau panduan bagi perusahanan yang ingin membangun e-business:
-Tahap Inform  : ditandai adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai mencoba membangun software-software kecilberbasis internet.
-Tahap Automate  : mengintegrasikan unit-unit kecil software dalam perusahaan.
-Tahap Integrate : mengintegrasikan aplikasi e-business perusahaan dengan entiti-entiti lain diluar perusahaan.
-Tahap Reinvent  : adanya perubahan secara mendasar dari manajemen perusahaan terutama yang berkaitan dengan cara melihat bisnis yang ada.







Dalam menerapkan konsep e-business, peranan aplikasi sangatlah penting.
Ada dua model arsitektur e-business menurut Charles dan Merry , yaitu ;
1.      Model Sequential : Model arsitektur yang mengembangkan aplikasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan. Untuk mengintegrasikan fungsi fungsi tersebut diperlukan interface agar output dari aplikasi dapat dibaca.
2.      Model Synchronous: Aplikasi besar yang akan mensikronisasi mekanisme IPO masing-masing unit dengan cara memusatkan data dan proses pada sebuat titik. Contoh: Aplikasi ERP(Enterprise Resource Planning).
 









Adapun kelebihan dan kekurangan dari model e-business:
Kelebihan bagi para konsumen bisa memesan dengan cepat dan mudah tanpa harus menunggu lama, bagi para pegawai memudahkan pekerjaan mereka karena pemesanan dilakukan secara nota digital.
Kekurangan bagi para konsumen, konsumen harus terhubung dan mengerti tentang internet jika mereka ingin delivery order, bagi para pegawai yang bertugas mengantarkan delivery order mereka harus mengetahui wilayah sekitarnya, sehingga pesanan pun sampai dengan cepat,harus ada pegawai yang bertugas khusus untuk menjadi operator sehingga pesanan makanan tidak menunggu lama.






PROSPEK DAN PENERAPAN E-BUSINESS DI INDONESIA
Prospek E-Business
Konsep e-business berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan e-business ini dianggap sebagai paradigma baru sebagai kunci sukses perusahaan di era informasi dan masa datang. Melalui berbagai kajian terhadap perkembangan e-business paling tidak terdapat  10 prospek e-business di Indonesia yaitu :
1.    E-business Type
Perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis jauh lebih cepat dibanding dengan cara transaksi jual beli.
2.    Community
Lebih mudah menciptakan kebutuhan (demand creation) kepada generasi muda dibanding dengan mengubah pola hidup generasi tua
3.    Content
Adanya internet yang paling banyak memperoleh keuntungan adalah perusahaan bukan end user.
4.    Technology Device
Teknologi berbasis PC akan bergeser ke teknologi digital ditambah microprosessor seperti PDA
5.    Access Channels
Berkembangnya teknologi informasi semacan internet dan website menawarkanperusahaan yang berminat mengimplementasikan kanal akses tersebut
6.    Regulation
E-business berkaitan erat dengan aktifitas pencarian laba finansial maka pemerintah akan mengikuti negara-negara maju dalam menerapkan regulasi e-business yang kondusif.
7.    Organization
Faktor budaya, pendidikan, sosial dan perilaku dalam organisasi memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi
8.    Change Strategy
Perusahaan di negara berkembang lebih memilih metode evolusi dibanding revolusi dalam mengimplementasikan e-busines
9.    Business Process
Perusahaan yang sukses diraih oleh perusahaan yang mampu mengawinkan konsep tradisional physical value chain dengan virtual value chain.
10.System Approach
e-business baru dapat berkembang jika komponen lain dalam lingkungan sistem e-business turut tumbuh dan berkembang secara serentak.

3.2. Aplikasi E-Business
Di dalam dunia e-business, begitu banyak aplikasi yang ditawarkan oleh para vendor. Berbeda dengan perkembangan aplikasi di dunia nyata yang bermula dari paket-paket aplikasi yang bersifat fungsional, di dunia maya beragam aplikasi e-business dibangun berdasarkan paradigma proses (business process). Jika memperhatikan rangkaian business process yang kerap ditemukan di perusahaan, dari arah hulu menuju ke hilir, aplikasi e-business dapat dikategorikan menjadi empat jenis.

Cara yang paling mudah dalam memahami keempat kategori aplikasi ebusiness ini adalah dengan mencoba bergerak dari rangkaian proses hilir menuju hulu. Alasan pendekatan tersebut dipakai adalah karena di era bisnis moderen saat ini, perusahaan berdiri karena adanya pelanggan yang membutuhkan sebuah produk atau pelayanan tertentu. Berangkat dari pendekatan tersebut, maka pada bagian hilir akan dijumpai rangkaian proses yang menghubungkan sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (customers). Konsep yang biasa dipergunakan dalam membangun aplikasi kategori ini adalah Customer Relationship Management (CRM). Konsep ini mengajarkan kiat dan strategi untuk membangun dan menjalin hubungan yang efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar tercapailah apa yang kerap diistilahkan sebagai customer satisfaction, customer loyalty, dan customer retention. Termasuk di dalam proses CRM adalah:
·         Proses penanganan keluhan pelanggan;
·         Proses penanganan pesanan pelanggan;
·         Proses penanganan permintaan informasi dari pelanggan;
·         Proses pengelolaan data dan informasi seputar pelanggan;
·         Proses pengelolaan kebutuhan pelanggan;
·         Proses analisa karakteristik dan perilaku pelanggan ;
·         Dan lain sebagainya.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hubungan interaksi dengan pelanggan inilah perusahaan menentukan konfigurasi dan spesifikasi produk dan/atau jasa yang ingin dihasilkan. Rangkain proses yang berkaitan dengan aktivitas desain produk dan/atau jasa ini kerap menggunakan konsep Product Design Management (PDM). Seperti diketahui bersama, dengan adanya e-business dan internet, pelanggan dapat ikut berpartisipasi dalam proses pembuatan produk. Contohlah seorang pelanggan yang dapat memesan CD audio berisi lagu-lagu kesukaannya dengan cara memilih ribuan lagu yang ada pada daftar; atau seorang penggemar buku yang dapat memilah-milah artikel atau bab-bab yang ingin dibelinya; atau seorang pecinta mobil yang ingin memperoleh mobil unik dengan suku cadang pilihannya; atau seorang programmer yang ingin membeli komputer dengan spesifikasi unggulannya; dan lain sebagainya.

Proses pengelolaan desain produk di sini sepenuhnya dibantu oleh aplikasi-aplikasi e-business. Setelah perusahaan mengetahui produk-produk semacam apa yang dipesan pelanggan beserta spesifikasi dan kuantitasnya, maka perusahaan harus mulai menjalankan rangkaian proses perencanaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk dialokasikan dalam proses produksi. Konsep manajemen yang paling maju untuk dipergunakan dalam proses pengalokasian sumber daya dan produksi adalah Enterprise Resource Planning (ERP). Konsep aplikasi e-business kategori ini secara utuh mengintegrasikan proses-proses yang berkaitan dengan aktivitas “manufaktur” produk atau jasa, dan aktivitas-aktivitas pendukung lainnya (seperti permasalahan keuangan, administrasi, dan sumber daya manusia) mulai dari pengadaan bahan baku sampai dengan distribusinya ke tangan pelanggan.

Berdasarkan kebutuhan berbagai sumber daya yang didefinisikan pada proses-proses terkait dengan ERP, perusahaan kemudian harus menyusun strategi pasokan bahan-bahan mentah produksi. Rangkaian proses manajemen pengadaan bahan-bahan mentah yang biasa diperoleh perusahaan dengan melakukan pemesanan kepada para pemasok (suppliers) ini dikenal dengan istilah Supply Chain Management (SCM). Rangkaian proses yang berada di hulu perusahaan ini merupakan antarmuka (interface) yang menghubungkan perusahaan dengan mitra bisnisnya (terutama para pemasok). Jika CRM cenderung menerapkan aplikasi bisnis e-commerce bertipe B-to-C, maka pada SCM aplikasi bisnis yang kerap dipergunakan adalah yang bertipe B-to-B.

            3.3. Penerapan E-Business
Penerapan e-bisnis dapat dilakukan oleh perusahaan yang memiliki pangsa pasar regional, nasional maupun global. Penerapan e-bisnis merupakan sebuah usaha untuk memasarkan produk pada target yang lebih luas, mendapatkan untung yang lebih serta mendapatkan loyalty dari pelanggan yang telah melakukan transaksi dengan e-bisnis yang telah diterapkan. Kepuasan pelanggan pun diharapkan dengan diadakannya layanan pra-jual dan purna-jual.
3.3.1. Transformasi E-Business
Transformasi e-business adalah perubahan-perubahan struktural yang diakibatkan oleh dampak-dampak yang ditimbulkan di batas-batas sebuah enterprise. E-commerce berpengaruh kepada bagaimana perusahan-perusahaan berinteraksi dengan para pelanggan mereka. E-business berdampak terhadap suplier maupun karyawan. Namun, hampir seluruh aplikasi e-commerce dan e-bisnis dirancang dan dikembangkan dengan asumsi akan digunakan oleh pengguna stasioner atau menetap, dengan infrastruktur yang terhubung kabel. Paradigma fixed e-commerce ini berrevolusi dengan muncul dan meluasnya penerapan jaringan data nirkabel dalam m-commerce, yang kemudian didukung dengan apa yang dikenal dengan m-business.
3.3.2. M-Business
M-business adalah infrastruktur aplikasi yang dibutuhkan untuk mengelola hubungan bisnis dan menjual informasi, jasa dan komoditas dengan menggunakan perangkat mobile. M-business merupakan hasil transformasi dari e-business. Ketika kapabilitas mobile internet semakin membaik, ia menjadi suatu cara akses yang paling nyaman terhadap layanan on-line dan juga selalu tersedia (always on, always available).
Hasil riset memperlihatkan bahwa rupanya orang yang mau membeli sesuatu lewat internet (online shoppers) adalah karena 94% dari mereka langsung memperoleh jawaban atas pertanyaan mereka baik lewat telepon balik langsung atau lewat email maupun via chatting online.
Juga riset yang sama memperlihatkan bahwa salah satu faktor konsumen tidak membeli secara online adalah karena kurangnya interaksi manusiawi antara konsumen dan produsen. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan interaksi. Kita membutuhkan hubungan. Click mouse yang dingin tidak bisa menjadi substitusi dari jabat tangan yang erat.
Perangkat lunak CRM yang sekarang sudah beredar di pasar memang sangat efisien dalam mengumpulkan data pelanggan dan melacak aktivitas mereka. Akan tetapi, semua aplikasi CRM tersebut masih kurang dapat melengkapi kebutuhan emosi manusiawi. Jawaban email yang sudah dibuat otomatis dan dapat mengirim serangkaian jawaban customer service bisa menjadi sesuatu yang sangat personal.
Hal seperti inilah mirip dengan online shopping. Situs web berbasis e-commerce memang tidak diragukan lagi dalam memberikan fitur pencarian yang cepat untuk menemukan seluruh inventori barang dan mempersempit pencarian yang mereka cari. Kita dapat menarik informasi untuk mendapatkan produk dan membandingkan fitur serta harga-harga. Begitu pula kita dapat men-download brosur dan technical spec. Namun masalahnya dari ini semua adalah kadang kala kita sulit untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang sederhana sekalipun dari pemilik web. Karena model tanya-jawab yang ada di halaman FAQ masih kurang cukup memuaskan dahaga kita akan jawaban.

3.4. E-Business Trend
Memahami tren bisnis masa yang akan datang merupakan faktor yang sangat penting sekali untuk dipertimbangkan sebelum membangun suatu bisnis. Tren e-business akan menjadi salah satu faktor keberhasilan apakah suatu bisnis akan diterima ketika dijalankan. Agar bisnis ini sukses maka langkah awal yang harus dipertimbangkan adalah membaca sinyal-sinyal yang ada dalam masyarakat untuk menangkap tren yang sedang berkembang dan memprediksi tren di masa yang akan datang. Kejelian dalam membaca tren tersebut telah memberikan peluang kepada kami untuk merumuskan suatu strategi dalam menjalankan bisnis ini. Sebelum merencanakan bisnis ini, kita perlu mngetahui dan menganalisis beberapa tren ebusiness yang relevan pada beberapa kategori, yaitu antara lain:
Trend Category
Trend
Customer
1.Faster Services
2.Self-service
3.More Product choices
4.Integrated solutions
e-Service
5.Integrated sales and service
6. Seamless support
7. Flexible fulfillment and convenient service delivery
8. Increased process visibility
Organizational
9. Outsourcing
10. Contract manufacturing
11. Virtual distribution
Employee
12. Hiring the best and brightest
13. Keeping talented employees
Enterprise Technology
14. Intergated enterprise applications
15. Multichannel intergration
16. Middleware
General Technology
17. Wireless Web application
18. Handpield computing and
information
19. Infrastructure convergence
20. Application service provider
Berdasarkan hasil analisa tren e-business tersebut, maka ide bisnis saya merupakan bisnis yang kegiatan usahanya mengikuti customer trends yaitu memberikan faster service, self-service, more product choices and integrated solutions. Dimana para pelanggan dapat memesan makanan dengan cepat dan melakukan pembayaran dengan mudah, tidak perlu menunggu lama lagi. Dan bagi pelanggan yang ingin delivery order dapat dengan cepat memesan makanan hanya dengan membuka situs rumah makan tersebut dengan jaringan yang langsung tersambung pada rumah makan seperti chat online dan sms gateway. Pemesanan melalui jaringan internet membuat transaksi lebih cepat, akurat dan hemat. Dan dengan mempunyai database pelanggan (integrated solutions) rumah makan tersebut dapat membuatkan member pada pelanggan sehingga mengetahui selera konsumen seperti apakah konsumen tersebut menyukai masakan pedas atau tidak.
Jasa pelayanan kami tidak hanya bersifat one-day services yaitu dimana pelayanan transaksi hanya terbatas pada satu hari, tapi kami juga menyediakan suatu fitur khusus dimana pelanggan dapat membuat jadwal seperti menu makan siang untuk periode waktu tertentu sesuai pilihan (self-services) sehingga pelanggan tidak perlu repot untuk memesan setiap hari. Kami sangat mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan karena kecepatan dan ketepatan adalah bagian dari produk yang kami jual. Hal itu dimungkinkan dengan bantuan sistem teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan investasi paling berharga dalam perusahaan kami.
Pembangunan infrastruktur idebisnis tersebut dilakukan dalam bentuk investasi sistem teknologi informasi dalam bentuk aplikasi supply chain management dan juga customer relationship management. Selain mengikuti customer trends, perusahaan kami juga menganut e-service - Flexible fulfillment and convenient service delivery yaitu dengan digunakannya jasa delivery yang cepat, tepat, akurat dan dengan bantuan teknologi seperti GPS maka akan dapat dipantau oleh konsumen. Jasa delivery ini merupakan bagian yang terintegrasi dengan jasa utama. Selain itu ide bisnis akan didukung oleh sumber daya manusia yang handal dan terlatih serta akan dikembangkan suatu sistem informasi yang berbasis knowledge management.
3.5. E-Business Pattern
Mengembangkan e-Business merupakan suatu seni tersendiri bagi sebuah perusahaan. Tidak hanya karena sifatnya yang unik, setiap perusahaan harus memiliki strategi yang berbeda dengan perusahaan lainnya, walaupun mungkin keduanya berada pada industri yang sama. Model bisnis yang dapat bertahan dalam era teknologi dan informasi saat ini adalah model bisnis yang dinamis dan dapat menyesuaikan bisnisnya dengan tren ekonomi yang sedang berkembang sekarang ini. Bisnis online pada rumah makan merupakan invovasi terbaru yang masih sedikit kita jumpai di Indonesia.
Pattern bisnis yang ada dapat kita lihat pada gambar dibawah ini :
http://devy-udin.web.ugm.ac.id/wp-content/2009-01-07_0208191-300x219.jpg
E-channel adalah suatu kanal yang menunjukkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan dan perusahaan dengan partner atau vendor. Rantai ini biasa juga disebut sebagai rantai pemasaran karena dengan infrastruktur teknologi terutama internet, membuat perusahaan tidak hanya mampu menyelenggarakan suatu transaksi jual/beli secara elektronik, tetapi juga dapat memaksimalkan pemanfaatan media internet sebagai kanal pemasaran yang lebih luas, fokus, cepat, efisien dan berbiaya rendah. Pattern e- channel dibagi menjadi empat dan dapat dilihat pada gambar berikut :
http://devy-udin.web.ugm.ac.id/wp-content/2009-01-07_0211221-300x207.jpg
http://devy-udin.web.ugm.ac.id/wp-content/2009-01-07_0211471-300x228.jpg
Bisnis model e-channel yang dapat diterapkan adalah lebih kepada transaction enhancement yaitu pemanfaatan kanal elektronik untuk mempercepat transaksi. Dalam industri delivery food selama ini, order makanan dilakukan via telepon atau sms dimana dari pengalaman dan penelitian kami ditemukan bahwa cara ini kurang efektif dalam menampung semua pesanan. Selain itu dengan panggilan telepon pun mengandung kemungkinan terjadinya kesalahan, sehingga umumnya pesanan perlu diulang untuk konfirmasi kebenaran yang dampaknya waktu telepon lama sehingga biaya telepon mahal. Dengan e-channel, proses pemesanan dilakukan melalui website seperti chat online dengan menggunakan internet. Dengan internet transaksi dapat dilakukan dengan lebih cepat, informatif, akurat dan efisien. Dengan e-channel tersebut, dapat mengurangi terjadinya human error.



Desain E-Business
E-business Strategy Formulation
Ada 5 pertanyaan (who, what, when, where, why) yang harus diketahui perusahaan dalam menerapkan strategi e-business. Untuk melakukan ini apa yang diinginkan oleh konsumen yaitu dengan melalui beberapa phase :
  • Knowledge Building
Dengan selalu mengembang sesuatu yang baru misalnya menu baru dan selalu memberikan pelayanan yang memuaskan akan membantu perusahaan untuk memahami apa yang konsumen butuhkan.
  • Capability evaluation
Menjelaskan tentang bisnis yang ada saat ini dan mengidentifikasi kemampuan apa yang dimiliki perusahaan saat ini serta kemampuan apa yang dibutuhkan perusahaan untuk menghadapi masa depan.
  • E-business design
Nilai apa yang harus ditawarkan oleh perusahaan untuk memperoleh keuntungan Terdapat 3 pendekatan yang berbeda dalam melakukan perencanaan yaitu: Top-down Analytical Planning, Bottom-up,”Just Do It” Planning, dan Continuous Planning with Feedback. Rumah makan tersebut dapat melakukan perencanaan Top-down Analytical Planning dan Continuous Planning with Feedback. E-business desain yang dituju adalah sebagai Channel Reconfiguration yaitu desain yang menggunakan internet sebagai kanal baru untuk mengakses pelanggan secara langsung, melakukan penjualan, serta memenuhi pesanan seperti halnya yang dilakukan oleh Dell.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar