EBusiness
Untuk
dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business, cara yang sering
digunakan adalah menggunakan prinsip 4W
What
Who
Where
Why
Dimensi
What menjelaskan tentang aktifitas apa saja yang ada dalam e-business
Dimensi
Who menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam aktifis e-bussiness
Dimensi
Whare menjelaskan dimana saja aktifitas bisnis dapat dilakukan
Dimensi
Why menjelaskan mengapa para praktisi bisnis diseluruh dunia sepakat
mengimplementasikan e-business
Mohan Sawhney mendefinisikan e-business sebagai :
“The use
of electronic network and assosiated technologies to enable, improve, enhance,
transform,or invet a business prosess or business system to create superior
value for current or potential customer”.
Secara ringkas, Mohan Sawhney
mendefinisakan E-Bisnis Penggunaan jaringan elektronik dan teknologi yang
terkait untuk mengaktifkan, memperbaiki, meningkatkan, mengubah, atau
menciptakan suatu sistem proses bisnis atau bisnis untuk menciptakan nilai
superior bagi pelanggan saat ini dan pelanggan potensial.
Secara
prinsip definisi tersebut memperlihatkan bagaimana teknologi elektronik dan
digital
berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis yang lebih baik di banding konvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan stakeholders.
berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis yang lebih baik di banding konvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan stakeholders.
Sedangkan
menurut O’brien, e-business adalah :
“ The use of Internet technologies to work and empower business
processes, electronic commerce, and enterprise collaboration within a company and with its
customers, suppliers, and other business stakeholders. E-Business is an online exchange of value”
Dalam
ensiklopedi Wikipedia disebutkan :
“Electronic business, commonly referred to as
"eBusiness" or "e-business", or an internet
business, may be defined as the application of information and communication
technologies (ICT) in support of all
the activities of business. Commerce constitutes the exchange of products and
services between businesses, groups and individuals and can be seen as one of
the essential activities of any business. Electronic commerce focuses on the
use of ICT to enable the external activities and relationships of the business
with individuals, groups and other businesses”.
e-Business atau Electronic business
dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun
tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan
memanfaatkan internet
sebagai medium komunikasi dan transaksi,dan salah satu aplikasi
teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem,
pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas
sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa
sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web
memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM.
Secara
alami, sistem keamanan e-Business lebih beresiko dibandingkan bisnis tradisional,
oleh karena itu penting untuk melindungi sistem keamanan e-Business dari
resiko-resiko yang ada. Jumlah orang yang dapat mengakses e-Business melalui
internet jauh lebih besar dibanding yang mengakses bisnis tradisional.
Pelanggan, pemasok, karyawan, dan pengguna lain banyak menggunakan sistem
e-Business tertentu setiap hari dan mengharapkan rahasia dari informasi mereka
tetap aman. Hacker
adalah salah satu ancaman besar bagi keamanan e-Business. Beberapa hal yang
menjadi perhatian pada keamanan sistem e-Business adalah pribadi dan rahasia,
keabsahan data, dan integritas data. Beberapa metode untuk melindungi keamanan
e-Business dan menjaga informasi tetap aman adalah menjaga keamanan fisik serta
penyimpanan data, transmisi data, perangkat lunak anti-virus,
firewall,
dan enkripsi.
Menurut Charles R. Rieger dan Marry P. Donato setidakknya
ada 5 keuntungan yang ditawarkan oleh e-Business:
1. Efficiency
Sebuah riset
memperlihatkan bahwa kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan
diperuntukkan bagi aktivitas penyeberan informasi ke divisi-divisi
terkait.Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi maka terlihat bagaimana
perusahaan dapat mengurangi total biaya operasional.
Contohnya : bagaimana fasilitas email dapat
mengurangi biaya komunikasi pengiriman dokumen.
1. Effectiveness
Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi,
pelanggan dapat berhubungan dengan perusahaan kapan saja, 7 hari seminggu 24
jam non stop.
2. Reach
Perusahaan mampu memperluas jangkaun dan ruang
gerak perusahaan untuk ekspansi dengan mudah (menembus batas ruang dan waktu)
dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal.
3. Structure
Konsep
brick-and-morter menjelma menjadi click-and-morter telah mengubah prilaku
perusahaan dalam pendekatan bisnis.
4. Opportunity
Terbukannya peluang
yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau
jasa-jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari masa kemasa.
Selanjutnya Charles Reiger dan Merry Donato mengungkapkan perkembangan
implemantasi konsep e-business disebuah industri atau negara sangat dipengaruhi
oleh external driving force yaitu:
1. Customer Expectations
Yang diharapkan konsumen pada saat ini tidak cukup
dipuaskan dengan baikknya kualitas sebuah produk, tetapi pelanggan juga
mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik. Spektrum pelayanan
yang dimaksud antar lain: Pemesanan dapat dilaksanakan anytime, anywhare, Pembayaran
pembelian produk dengan metode yang beragam misalnya kartu kredit, kartu debit
maupun layanan transfer, Adanya fasilatas asuransi produkPengiriman produk yang
cepat dan harga kompetitif.
1.
Competitive
Imperatives
Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia
usaha yang sangat ketat.
Pelanggan akan dengan mudah membandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan, hal ini memaksa perusahaaan mengembangkan strategi bisnis yang tepat.
Pelanggan akan dengan mudah membandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan, hal ini memaksa perusahaaan mengembangkan strategi bisnis yang tepat.
2.
Deregulation
Secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah
maupun negara-negara lain telah (lembaga lain seperti WTO,APEC,AFTA dll) turut
mewarnai bentuk dunia usaha dimasa datang terutama dengan konsep perdagangan
bebas antar negara dan industri.
Internet disini dinggap sebagai sebuah arena dimana konsep kompetisi sempurna dan pasar terbuka telah terjadi terutama produk–produk dan jasa-jasa yang dapat digitalisasi.
Internet disini dinggap sebagai sebuah arena dimana konsep kompetisi sempurna dan pasar terbuka telah terjadi terutama produk–produk dan jasa-jasa yang dapat digitalisasi.
3.
Technology
E-business adalah kemajuan teknologi informasi yang
didominasi oleh percepatan teknologi komputer dan telekomunikasi. Fungsi dari
teknologi informasi tidak hanya kritikal bagi perkembangan e-business tetapi
justru menjadi penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis baru.
Menurut O’brian , proses penggunaan e-business digambarkan
sebagai berikut :
“E-business use : Reengineer internal business processes, Enterprise collaboration
systems: support communications,
coordination and collaboration among teams and work groups, e.g., virtual teams, Electronic commerce: buying, selling, marketing and servicing of
products and services over computer networks”
Dalam hubungannya dengan proses Supply
Chain Management, Enterprise Resource Planning, Product Design Management dan
Customer Relationship Management, proses bisnis digambarkan sebagai berikut :
“This
enterprise application architecture presents an overview of the major
cross-funtional enterprise applications and their interrelationships”.
Ada empat (4) tahapan evolusi yang dapat dijadikan pegangan
atau panduan bagi perusahanan yang ingin membangun e-business:
atau panduan bagi perusahanan yang ingin membangun e-business:
-Tahap
Inform : ditandai adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang
mulai mencoba membangun software-software kecilberbasis internet.
-Tahap
Automate : mengintegrasikan unit-unit kecil software dalam perusahaan.
-Tahap
Integrate : mengintegrasikan aplikasi e-business perusahaan dengan entiti-entiti
lain diluar perusahaan.
-Tahap
Reinvent : adanya perubahan secara mendasar dari manajemen perusahaan
terutama yang berkaitan dengan cara melihat bisnis yang ada.
Dalam menerapkan konsep e-business, peranan aplikasi
sangatlah penting.
Ada dua model arsitektur e-business menurut Charles dan Merry , yaitu ;
Ada dua model arsitektur e-business menurut Charles dan Merry , yaitu ;
1.
Model
Sequential : Model arsitektur yang mengembangkan aplikasi berdasarkan
fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan. Untuk mengintegrasikan fungsi fungsi
tersebut diperlukan interface agar output dari aplikasi dapat dibaca.
2.
Model
Synchronous: Aplikasi besar yang akan mensikronisasi mekanisme IPO
masing-masing unit dengan cara memusatkan data dan proses pada sebuat titik.
Contoh: Aplikasi ERP(Enterprise Resource Planning).
Adapun
kelebihan dan kekurangan dari model e-business:
Kelebihan
bagi para konsumen bisa memesan dengan cepat dan mudah tanpa harus menunggu
lama, bagi para pegawai memudahkan pekerjaan mereka karena pemesanan dilakukan
secara nota digital.
Kekurangan
bagi para konsumen, konsumen harus terhubung dan mengerti tentang internet jika
mereka ingin delivery order, bagi para pegawai yang bertugas mengantarkan
delivery order mereka harus mengetahui wilayah sekitarnya, sehingga pesanan pun
sampai dengan cepat,harus ada pegawai yang bertugas khusus untuk menjadi
operator sehingga pesanan makanan tidak menunggu lama.
PROSPEK
DAN PENERAPAN E-BUSINESS DI INDONESIA
Prospek
E-Business
Konsep e-business berkembang karena kemajuan
teknologi informasi dan e-business ini dianggap sebagai paradigma baru sebagai
kunci sukses perusahaan di era informasi dan masa datang. Melalui berbagai kajian terhadap
perkembangan e-business paling tidak terdapat 10 prospek e-business di Indonesia yaitu :
1. E-business Type
Perkembangan pemakaian alat-alat
elektronik dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis jauh lebih
cepat dibanding dengan cara transaksi jual beli.
2. Community
Lebih mudah menciptakan kebutuhan
(demand creation) kepada generasi muda dibanding dengan mengubah pola hidup
generasi tua
3. Content
Adanya internet yang paling banyak
memperoleh keuntungan adalah perusahaan bukan end user.
4. Technology Device
Teknologi berbasis PC akan bergeser
ke teknologi digital ditambah microprosessor seperti PDA
5. Access Channels
Berkembangnya teknologi informasi
semacan internet dan website menawarkanperusahaan yang berminat
mengimplementasikan kanal akses tersebut
6. Regulation
E-business berkaitan erat dengan
aktifitas pencarian laba finansial maka pemerintah akan mengikuti negara-negara
maju dalam menerapkan regulasi e-business yang kondusif.
7. Organization
Faktor budaya, pendidikan, sosial
dan perilaku dalam organisasi memegang peranan penting dalam menentukan sukses
tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi
8. Change Strategy
Perusahaan di negara berkembang
lebih memilih metode evolusi dibanding revolusi dalam mengimplementasikan e-busines
9. Business Process
Perusahaan yang sukses diraih oleh
perusahaan yang mampu mengawinkan konsep tradisional physical value chain
dengan virtual value chain.
10.System Approach
e-business baru dapat berkembang
jika komponen lain dalam lingkungan sistem e-business turut tumbuh dan
berkembang secara serentak.
3.2.
Aplikasi E-Business
Di dalam
dunia e-business, begitu banyak aplikasi yang ditawarkan oleh para vendor.
Berbeda dengan perkembangan aplikasi di dunia nyata yang bermula dari
paket-paket aplikasi yang bersifat fungsional, di dunia maya beragam aplikasi
e-business dibangun berdasarkan paradigma proses (business process). Jika
memperhatikan rangkaian business process yang kerap ditemukan di perusahaan,
dari arah hulu menuju ke hilir, aplikasi e-business dapat dikategorikan menjadi
empat jenis.
Cara yang
paling mudah dalam memahami keempat kategori aplikasi ebusiness ini adalah
dengan mencoba bergerak dari rangkaian proses hilir menuju hulu. Alasan
pendekatan tersebut dipakai adalah karena di era bisnis moderen saat ini,
perusahaan berdiri karena adanya pelanggan yang membutuhkan sebuah produk atau
pelayanan tertentu. Berangkat dari pendekatan tersebut, maka pada bagian hilir
akan dijumpai rangkaian proses yang menghubungkan sebuah perusahaan dengan para
pelanggannya (customers). Konsep yang biasa dipergunakan dalam membangun
aplikasi kategori ini adalah Customer Relationship Management (CRM). Konsep ini
mengajarkan kiat dan strategi untuk membangun dan menjalin hubungan yang
efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar tercapailah apa yang kerap
diistilahkan sebagai customer satisfaction, customer loyalty, dan customer
retention. Termasuk di dalam proses CRM adalah:
·
Proses penanganan keluhan
pelanggan;
·
Proses penanganan pesanan
pelanggan;
·
Proses penanganan permintaan
informasi dari pelanggan;
·
Proses pengelolaan data dan
informasi seputar pelanggan;
·
Proses pengelolaan kebutuhan
pelanggan;
·
Proses analisa karakteristik
dan perilaku pelanggan ;
·
Dan lain sebagainya.
Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hubungan interaksi dengan pelanggan
inilah perusahaan menentukan konfigurasi dan spesifikasi produk dan/atau jasa
yang ingin dihasilkan. Rangkain proses yang berkaitan dengan aktivitas desain
produk dan/atau jasa ini kerap menggunakan konsep Product Design Management
(PDM). Seperti diketahui bersama, dengan adanya e-business dan internet,
pelanggan dapat ikut berpartisipasi dalam proses pembuatan produk. Contohlah
seorang pelanggan yang dapat memesan CD audio berisi lagu-lagu kesukaannya
dengan cara memilih ribuan lagu yang ada pada daftar; atau seorang penggemar
buku yang dapat memilah-milah artikel atau bab-bab yang ingin dibelinya; atau
seorang pecinta mobil yang ingin memperoleh mobil unik dengan suku cadang
pilihannya; atau seorang programmer yang ingin membeli komputer dengan
spesifikasi unggulannya; dan lain sebagainya.
Proses
pengelolaan desain produk di sini sepenuhnya dibantu oleh aplikasi-aplikasi
e-business. Setelah perusahaan mengetahui produk-produk semacam apa yang
dipesan pelanggan beserta spesifikasi dan kuantitasnya, maka perusahaan harus
mulai menjalankan rangkaian proses perencanaan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk dialokasikan dalam proses produksi. Konsep manajemen yang
paling maju untuk dipergunakan dalam proses pengalokasian sumber daya dan
produksi adalah Enterprise Resource Planning (ERP). Konsep aplikasi e-business
kategori ini secara utuh mengintegrasikan proses-proses yang berkaitan dengan
aktivitas “manufaktur” produk atau jasa, dan aktivitas-aktivitas pendukung
lainnya (seperti permasalahan keuangan, administrasi, dan sumber daya manusia)
mulai dari pengadaan bahan baku sampai dengan distribusinya ke tangan
pelanggan.
Berdasarkan
kebutuhan berbagai sumber daya yang didefinisikan pada proses-proses terkait
dengan ERP, perusahaan kemudian harus menyusun strategi pasokan bahan-bahan
mentah produksi. Rangkaian proses manajemen pengadaan bahan-bahan mentah yang
biasa diperoleh perusahaan dengan melakukan pemesanan kepada para pemasok
(suppliers) ini dikenal dengan istilah Supply Chain Management (SCM). Rangkaian
proses yang berada di hulu perusahaan ini merupakan antarmuka (interface) yang
menghubungkan perusahaan dengan mitra bisnisnya (terutama para pemasok). Jika
CRM cenderung menerapkan aplikasi bisnis e-commerce bertipe B-to-C, maka pada
SCM aplikasi bisnis yang kerap dipergunakan adalah yang bertipe B-to-B.
3.3.
Penerapan E-Business
Penerapan e-bisnis dapat dilakukan oleh perusahaan yang memiliki pangsa
pasar regional, nasional maupun global. Penerapan e-bisnis merupakan sebuah
usaha untuk memasarkan produk pada target yang lebih luas, mendapatkan untung
yang lebih serta mendapatkan loyalty dari pelanggan yang telah melakukan
transaksi dengan e-bisnis yang telah diterapkan. Kepuasan pelanggan pun
diharapkan dengan diadakannya layanan pra-jual dan purna-jual.
3.3.1.
Transformasi E-Business
Transformasi e-business adalah perubahan-perubahan struktural yang
diakibatkan oleh dampak-dampak yang ditimbulkan di batas-batas sebuah
enterprise. E-commerce berpengaruh kepada bagaimana perusahan-perusahaan
berinteraksi dengan para pelanggan mereka. E-business berdampak terhadap
suplier maupun karyawan. Namun, hampir seluruh aplikasi e-commerce dan e-bisnis
dirancang dan dikembangkan dengan asumsi akan digunakan oleh pengguna stasioner
atau menetap, dengan infrastruktur yang terhubung kabel. Paradigma fixed
e-commerce ini berrevolusi dengan muncul dan meluasnya penerapan jaringan data
nirkabel dalam m-commerce, yang kemudian didukung dengan apa yang dikenal
dengan m-business.
3.3.2.
M-Business
M-business adalah infrastruktur aplikasi yang dibutuhkan untuk
mengelola hubungan bisnis dan menjual informasi, jasa dan komoditas dengan
menggunakan perangkat mobile. M-business merupakan hasil transformasi dari e-business.
Ketika kapabilitas mobile internet semakin membaik, ia menjadi suatu cara akses
yang paling nyaman terhadap layanan on-line dan juga selalu tersedia (always
on, always available).
Hasil riset memperlihatkan bahwa rupanya orang yang mau membeli sesuatu
lewat internet (online shoppers) adalah karena 94% dari mereka langsung
memperoleh jawaban atas pertanyaan mereka baik lewat telepon balik langsung
atau lewat email maupun via chatting online.
Juga riset yang sama memperlihatkan bahwa salah satu faktor konsumen
tidak membeli secara online adalah karena kurangnya interaksi manusiawi antara
konsumen dan produsen. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan
interaksi. Kita membutuhkan hubungan. Click mouse yang dingin tidak bisa
menjadi substitusi dari jabat tangan yang erat.
Perangkat lunak CRM yang sekarang sudah beredar
di pasar memang sangat efisien dalam mengumpulkan data pelanggan dan melacak
aktivitas mereka. Akan tetapi, semua aplikasi CRM
tersebut masih kurang dapat melengkapi kebutuhan emosi manusiawi. Jawaban email
yang sudah dibuat otomatis dan dapat mengirim serangkaian jawaban customer
service bisa menjadi sesuatu yang sangat personal.
Hal seperti inilah mirip dengan online shopping. Situs web berbasis
e-commerce memang tidak diragukan lagi dalam memberikan fitur pencarian yang
cepat untuk menemukan seluruh inventori barang dan mempersempit pencarian yang
mereka cari. Kita dapat menarik informasi untuk mendapatkan produk dan membandingkan
fitur serta harga-harga. Begitu pula kita dapat men-download brosur dan
technical spec. Namun masalahnya dari ini semua adalah kadang kala kita sulit
untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang sederhana sekalipun dari pemilik
web. Karena model tanya-jawab yang ada di halaman FAQ
masih kurang cukup memuaskan dahaga kita akan jawaban.
3.4. E-Business Trend
Memahami
tren bisnis masa yang akan datang merupakan faktor yang sangat penting sekali
untuk dipertimbangkan sebelum membangun suatu bisnis. Tren e-business akan menjadi salah satu faktor keberhasilan apakah
suatu bisnis akan diterima ketika dijalankan. Agar bisnis ini sukses maka
langkah awal yang harus dipertimbangkan adalah membaca sinyal-sinyal yang ada
dalam masyarakat untuk menangkap tren yang sedang berkembang dan memprediksi
tren di masa yang akan datang. Kejelian dalam membaca tren tersebut telah
memberikan peluang kepada kami untuk merumuskan suatu strategi dalam
menjalankan bisnis ini. Sebelum merencanakan bisnis ini, kita perlu mngetahui
dan menganalisis beberapa tren ebusiness yang relevan pada beberapa
kategori, yaitu antara lain:
Trend Category
|
Trend
|
Customer
|
1.Faster
Services
2.Self-service
3.More
Product choices
4.Integrated
solutions
|
e-Service
|
5.Integrated sales and service
6. Seamless support
7.
Flexible fulfillment and convenient service delivery
8.
Increased process visibility
|
Organizational
|
9.
Outsourcing
10. Contract manufacturing
11. Virtual distribution
|
Employee
|
12. Hiring the best and
brightest
13. Keeping talented employees
|
Enterprise Technology
|
14. Intergated enterprise applications
15. Multichannel intergration
16. Middleware
|
General Technology
|
17. Wireless Web application
18. Handpield computing and
information
19. Infrastructure convergence
20. Application service
provider
|
Berdasarkan hasil analisa tren e-business tersebut, maka ide bisnis
saya merupakan bisnis yang kegiatan usahanya mengikuti customer
trends yaitu
memberikan faster service, self-service, more product choices and integrated
solutions. Dimana para pelanggan dapat memesan makanan dengan cepat dan
melakukan pembayaran dengan mudah, tidak perlu menunggu lama lagi. Dan bagi
pelanggan yang ingin delivery order dapat dengan cepat memesan makanan
hanya dengan membuka situs rumah makan tersebut dengan jaringan yang langsung
tersambung pada rumah makan seperti chat online dan sms gateway. Pemesanan
melalui jaringan internet membuat transaksi lebih cepat, akurat dan hemat. Dan
dengan mempunyai database pelanggan (integrated solutions) rumah makan tersebut
dapat membuatkan member pada pelanggan sehingga mengetahui selera konsumen
seperti apakah konsumen tersebut menyukai masakan pedas atau tidak.
Jasa pelayanan kami tidak hanya bersifat one-day services yaitu
dimana pelayanan transaksi hanya terbatas pada satu hari, tapi kami juga
menyediakan suatu fitur khusus dimana pelanggan dapat membuat jadwal seperti
menu makan siang untuk periode waktu tertentu sesuai pilihan (self-services)
sehingga pelanggan tidak perlu repot untuk memesan setiap hari. Kami sangat
mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan karena kecepatan dan
ketepatan adalah bagian dari produk yang kami jual. Hal itu dimungkinkan dengan
bantuan sistem teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan investasi
paling berharga dalam perusahaan kami.
Pembangunan infrastruktur idebisnis tersebut dilakukan dalam bentuk
investasi sistem teknologi informasi dalam bentuk aplikasi supply chain
management dan juga customer relationship management. Selain
mengikuti customer trends, perusahaan kami juga menganut e-service - Flexible fulfillment and convenient service delivery yaitu dengan
digunakannya jasa delivery yang cepat, tepat, akurat dan dengan bantuan
teknologi seperti GPS maka akan dapat dipantau oleh konsumen. Jasa delivery ini
merupakan bagian yang terintegrasi dengan jasa utama. Selain itu ide bisnis
akan didukung oleh sumber daya manusia yang handal dan terlatih serta akan
dikembangkan suatu sistem informasi yang berbasis knowledge management.
3.5. E-Business Pattern
Mengembangkan e-Business merupakan suatu seni tersendiri bagi sebuah
perusahaan. Tidak hanya karena sifatnya yang unik, setiap perusahaan harus
memiliki strategi yang berbeda dengan perusahaan lainnya, walaupun mungkin
keduanya berada pada industri yang sama. Model bisnis
yang dapat bertahan dalam era teknologi dan informasi saat ini adalah model
bisnis yang dinamis dan dapat menyesuaikan bisnisnya dengan tren ekonomi yang
sedang berkembang sekarang ini. Bisnis online pada rumah makan merupakan
invovasi terbaru yang masih sedikit kita jumpai di Indonesia.
Pattern bisnis yang ada
dapat kita lihat pada gambar dibawah ini :
E-channel adalah suatu
kanal yang menunjukkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan dan
perusahaan dengan partner atau vendor. Rantai ini biasa juga disebut sebagai
rantai pemasaran karena dengan infrastruktur teknologi terutama internet,
membuat perusahaan tidak hanya mampu menyelenggarakan suatu transaksi jual/beli
secara elektronik, tetapi juga dapat memaksimalkan pemanfaatan media internet
sebagai kanal pemasaran yang lebih luas, fokus, cepat, efisien dan berbiaya
rendah. Pattern e- channel dibagi menjadi empat dan dapat dilihat pada gambar
berikut :
Bisnis model e-channel yang dapat diterapkan adalah lebih kepada transaction
enhancement yaitu pemanfaatan kanal elektronik untuk mempercepat
transaksi. Dalam industri delivery food selama
ini, order makanan dilakukan via telepon atau sms dimana dari pengalaman dan
penelitian kami ditemukan bahwa cara ini kurang efektif dalam menampung semua
pesanan. Selain itu dengan panggilan telepon pun mengandung kemungkinan
terjadinya kesalahan, sehingga umumnya pesanan perlu diulang untuk konfirmasi
kebenaran yang dampaknya waktu telepon lama sehingga biaya telepon mahal.
Dengan e-channel, proses pemesanan dilakukan melalui website seperti
chat online dengan menggunakan internet. Dengan internet transaksi dapat
dilakukan dengan lebih cepat, informatif, akurat dan efisien. Dengan e-channel
tersebut, dapat mengurangi terjadinya human error.
Desain E-Business
E-business Strategy
Formulation
Ada 5 pertanyaan (who,
what, when, where, why) yang harus diketahui perusahaan dalam menerapkan
strategi e-business. Untuk melakukan ini apa yang diinginkan oleh
konsumen yaitu dengan melalui beberapa phase :
- Knowledge Building
Dengan selalu mengembang
sesuatu yang baru misalnya menu baru dan selalu memberikan pelayanan yang
memuaskan akan membantu perusahaan untuk memahami apa yang konsumen butuhkan.
- Capability evaluation
Menjelaskan tentang
bisnis yang ada saat ini dan mengidentifikasi kemampuan apa yang dimiliki
perusahaan saat ini serta kemampuan apa yang dibutuhkan perusahaan untuk
menghadapi masa depan.
- E-business design
Nilai apa yang harus
ditawarkan oleh perusahaan untuk memperoleh keuntungan Terdapat 3 pendekatan
yang berbeda dalam melakukan perencanaan yaitu: Top-down Analytical
Planning, Bottom-up,”Just Do It” Planning, dan Continuous Planning with
Feedback. Rumah makan tersebut dapat melakukan perencanaan Top-down
Analytical Planning dan Continuous Planning with Feedback. E-business desain
yang dituju adalah sebagai Channel Reconfiguration yaitu desain yang menggunakan internet sebagai kanal baru untuk mengakses
pelanggan secara langsung, melakukan penjualan, serta memenuhi pesanan seperti
halnya yang dilakukan oleh Dell.
0 komentar:
Posting Komentar